Ini adalah kali pertamanya aku ber-Camping ria bersama teman-temanku. Entah mengapa aku menyetujui permintaan sahabatku , Gewe , yang notabene sangat gila dengan hal yang berbau alam , untuk ikut dalam acara Camping tahunan Mapala 2011. Padahal , aku yang sebenarnya sangat takut dengan hal – hal back to nature , yah kaya manjat tebing, menyeberangi sungai , buat tenda, itu semua aku gak sukai karena gak terbiasa ,coz aku anak tunggal di keluarga aku , jadi wajarlah orang tuaku terlalu protectif terhadapku.Sewaktu menunggu dosen mata kuliah Algorima dan Pemograman ,aku bertanya pada Gewe ‘We, emang kapan acaranya??? Mmm,gimana ya??Gw gak jadi ikutan deh…’ , dengan muka yang kesal sambil melipat pergelangan tangannya Gewe menyangkal,’ Yah, kok Lu cepat amat ngubah keputusan lo…. Kan lo bilang , Lo mau jadi cewek yang kuat, gak cengeng lagi ,yang kaya puteri dikurung ditahanan emas .Gua gak mau tau, besok Gua tunggu di Sekre Mapala jam 9 teng !!! Oke ,tuan putriku??? ‘ Aku gak bisa menolak permintaan sahabatku itu , sebelumnya aku sudah membuat komit untuk menjadi cewek yang tangguh ,dan solusi dari Gewe aku terlanjur mengiyakan di depan teman-teman Mapalanya. Dari arah pintu kelas ,Pak Surya Mentari, dosen kami hari ini tiba’Assalamualaikum , silakan buka halaman 115 ,dan silakan tampil siapa giliran yang tampil presentasi hari ini…..’
Jam 9 esok harinya…..
‘Baju ganti,lotion anti nyamuk, trus air minum, tikar tidur,kotak P3K, ini ,itu, hmm, Gw rasa udah semua …’Setelah memperhatikan kembali daftar kebutuhan camping , aku pamit pada Papi dan Mami yang lagi minum the di ruang santai .’Apa kamu yakin Rin dengan keputusanmu??? Mama jadi kawatir sayang…’aku menyangkal,’Tenang aja Mi,Pi, Insyaalloh , aman kan ada Gewe yang ngelindungin aku, kan dia terlahir jadi wanita Gunung Pi……,hehehe ’ ‘Hus, jangan bilang kaya gitu…….Dia kan teman baikmu Ririn, ada-ada aja……..,’ sambil tertawa sinis aku berkata ‘Cuman becanda mi, gitu-gitu kan dia sahabatku….’
Cuaca nampaknya mendukung acara Camping pertamaku , Matahari bersinar cerah,langit biru bersih ,burung-burung berkicau riang , perfecto de lamines deh!! Saat tiba di sekre Mapala , Gewe udah menyambutku dengan wajah terkejut sekaligus bahagia , ‘ Surprise….gak nangka kan Lo gua ada di sini ‘ejekku ,’ Iya,iya, Gua akuin Ririn sahabat gua yang sebagaimana adanya Putri dalam sangkar emas ada di sini,hehehehe….’ Dengan muka sebal aku menjitak kepala Gewe dengan sayang,’ Sialan Lo!! Argh..’
Kemudian Ketua Camping , Toni ,dengan bijaksan memberikan beberapa intruksi agar camping ini dapat berjalan dengan baik dan lancar . Setelah doa bersama dan pembacaan tata tertib nya, kami pun melaju menuju gunung Merapi .
Sampai di kaki gunung Merapi ,kami pun bernyanyi ala anak Pramuka SD saat naik gunung . Tiba-tiba terlintas dipikiranku ada kejadian gak enak akan terjadi , tapi aku anggap sebagai stress pertama camping , jadi wajarlah…
Setelah menemukan tanah yang cocok untuk berkemping, kami mendirikan tenda , masing masing berjumlah 5 tenda , dan aku mendapat tugas menaburi garam di sekitar wilayah tenda , supaya para tamu gak diundang dak bisa masuk,hehehehe
‘Waw, spectakuler banget yah pemandangannya…’teriak Nissa , salah satu teman Gewe di Mapala , ’ Brisik Lo Nis , tuh, Oom macan gak bisa tiduran ‘sambil melirik Toni Ketua Camping yang membalas lirikannya dengan sorot tajam, ‘Bisa diam gak, nikmatin bentar Napah??? ’ .
Kemudian , kami menjalani aktifitas perkemahan (kalau istilah perkempingan ada gag ya??) ,bakar api unggun , nyanyi bersama , joged Ayu Ting Ting , dan lain lainya (kalo diterusin pegal nih tangan ) , dan akhirnya ditutupi dengan tidur di tenda masing- masing , aku satu tenda dengan Gewe dan Nissa. Saat berjalan ke tenda aku merasakan ada seseorang dibalik salah satu pohin besar di sana sedang memperhatikannya , Alahh, mungkin pikiranku aja…. Seakan menanggapi pikiranku, angin besar berhembus menggoyangkan semua ranting di pohon itu, hiiiiiiii .
Di pagi hari nan cerah….
Alarm handphone Ririn berbunyi ,‘Hoa…dah pagi rupanya . Hmm, mumpung masihbelon ada yang bangun mending buatin kopi ama teh aja…’pikirku. Sayangnya, api unggun ternyata padam sehingga harus ditambah dengan ranting tambahan , karena gag ada siapa-siapa buat minta tolong , ririn pun pergi mencari ranting dengan memberanikan dirinya.
Dengan perasaan gembira karna tangan yang penuh dengan ranting , Ririn memutuskan pulang menuju tenda . Sambil melihat sekelilingnya , Ririn masih belum percaya bahwa dia “ TERSESAT “ . Butuh waktu sekitar satu jam untuknya berteriak memanggil teman-temannya . Ririn pun akhirnya menyerah ,dan memutuskan akan menenangkan dirinya sejenak ,’ Oke, Gue sekarang tersesat . Jadi , apa solusinya sekarang ?? Nangis ? NO ! So, sekarang gua harus ke rumah penduduk dan minta tolong . Sip, beres . berarti itu solusi tepat . Kemudian , tiba-tiba seorang nenek tua berjalan pelan ke arahnya. Dengan rambut panjang , punggung yang bungkuk, serta tingkat kayu aneh sepagai tumpuannya , semakin lama semakin dekat , dan akhirnya jarak dia dan Ririn sudah dekat . Dia berkata,’ Ikuti senandung angin ,dan kau akan menemukannya …’ .Tidak seperti film horror lainya , nenek tu tetap ada , tapi pergi ke arah jala lainya, dan aku tersadar bahwa itu jalan menuju…..Jurang .
Ikuti senandung angin ,dan kau akan menemukannya …
Terasa olehku sepertinya angin di sini seolah membimbingku ke suatu tempat .Dengan mengikuti arah sentuhan angin , aku berjalan sesuai dengan pesan nenek tua itu.
Butuh waktu lama , akhirnya aku menemukan salah satu rumah , tapi anehnya tida ada rumah penduduk disekitarnya . Dengan ornament rumah belanda , gaya khas rumah betawi sentuhan asitektur belandanya kira-kira tahun 1905, dan terdapat kincir besar di samping rumah itu .Aku yakin itu rumah peninggalan Belanda , karna sempat aku membaca referensi arsitektur klasik di ruang baca pribadi Papiku. Bismillah , dengan memantapkan hatiku , aku berjalan menusuri halaman rumahnya yang tampaknya tidak berpenghuni itu , tiba-tiba lampu di ruang tengahnya menyala , dan aku yakin itu pasti penghuninya . Saat masuk ke dalam rumah , terdapat cermin besar dengan mejanya . Sepertinya itu merupakan meja riasan tapi dengan ukiran klasik pada frame kacanya dengan kayu jati asli,seperti punya oma di rumah. Instingku berkata jangan melihat cerminya , karena biasanya di film-film horror barat ( aku gak suka horror Indonesia, mudah ditebak dan selalu porno) , di cermin akan terlihat SESUATU…. Tapi, aku mencoba menyangkal itu hanya crita horror, gak ada di dunia nyata . Dengan memicingkan mata sebelah , akhirnya tidak terjadi apa-apa. Huff, aman . pikirku. Saat aku melihat lagi ke dalam cermin, terlihat jelas ada pemuda tinggi berdiri di sampingku . Spontan , aku tatap ke arah kananku .
Dan memang , ternyata ada seorang pemuda di sampingku.Orang itu tinggi , memakai jins,baju kaos oblong ,serta tas pinggang kecil . Shock , aku pun berlari . Sayangnya , aku terpeleset dan jatuh berdebum . ‘ Kamu gak pa pa ?’ tanyanya . ‘ Aww, sakit… mohon maaf ,jangan ganggu gua Om Hantu..’pekikku. ‘Om hantu apaan , nih buktinya aku ngomong sama kamu…’ . Kulihat dengan jelas dirinya, dan memang dia bukan hantu . Alhamdulillah ,asek asek . aman…. Kemudian , kuperhatikan dengan detail wajahnya , hmm ganteng juga ,seperti artis korea gitu . Rambutnya yang lurus tajam , dan kulit yang bersih , kuning langsat . ‘ Aku tuan rumah ini . Kebetulan orang tua ku sedang pergi ke luar negri , jadi aku liburan ke salah satu rumah keluargaku di sini. Nama kamu siapa ? Aku Marcel.‘ . Entah mengapa wajah itu familiar banget sama aku . Setelah melalukan pembicaraan singkat , dia berkata, ‘ Oh, jadi kamu tersesat . Berhubung hari sudah malam dan banyak binatang buas, tidur di sini aja , tenang aman kok . Di sana ada kamar tamu. Besok aku akan mengantarkanmu . Besok paginya , aku sudah siap berangkat . Aku ketuk kamar Marcel , tapi tidak ada sahutan . Terpaksa , aku paksa masuk . Tak disangka , Marcel masih terbaring dengan kompresan di kepalanya . ‘Maaf rin , aku gak bisa ngantarin kamu . Aku kurang sehat , tapi agak baikan kok . Ngomong-ngomong kamu suka renang ya? Kenapa dia tahu aku suka renang . ‘Iya , bang . Kok tahu sih ??’ tanyaku .
Kemudian kami pun mengobrol dan sepertinya nyambung banget buat diajak bicara, tertawa terbahak-bahak, membuat lelucon konyol , menjadikanku sangat dekat dengan Marcel . Tanpa terasa , malampun tiba . Wah , udah malam nih Bang Marcel . Besok sambung lagi ceritanya . Saat aku bangkit berdiri buat pergi , Marcel memegang tanganku dan berkata ,’ Jangan pergi… ‘ hening sesaat .’Oh maaf rin, maksudku ini karna kamu suka renang aku kasih kaca mata renang andalanku . ‘ . Sebuah kaca mata hitam dengan lensa yang blink ,mungkin ini mahal . Karna aku tidak enak rasanya untuk menolaknya ,jadi kuterima saja . ‘Hmm..makasih bang , semoa lekas sembuh .
Besok , mudah-mudahan aku sudah bisa lagi balik ke Camp ‘ . Setelah menutup pintu , aku berjalan dengan hati-hati dan pelan agar Marcel tidak terganggu . Menuju kamar tamu , aku harus melewati beberapa ruangan , dan lorong –lorong panjang . Namun , ada kejanggalan terhadap furniture rumah yang terasa familiar bagiku .Hmm, mungkin pikiranku terforsir untuk pulang , makanya jadi teringat pulang . Kemudian , di tempat tidurku aku pun terlelap dalam tidurku .
Tiba-tiba..
‘Rin , kamu sudah bangun sayang? ‘ itu kayanya suara mami . ‘Marcel, kamu dimana ? Marcel…’rintihku. ‘Aku dimana mi? ‘Kamu di rumah sakit sayang...., kamu terjatuh di jurang ... Hiks
'tangis mamiku .
Jadi selama ini , Marcel ....namun saat kulihat di samping tempat tidur terdapat kaca mata renang . Jadi sebernarnya............
0 komentar:
Posting Komentar