Sore ini ditemani secangkir teh panas dan setoples kue kering ,aku melepas penat setelah berhari-hari bersama si doi (#laptop) ngerjain problem solving yang belum kelar-kelar . Si remote tampak sudah bersedia di pegang2 plus dipencet2 ma dielus2 #lho?? . Acara TV kali ini menyeguhkan suatu perjalan hidup mbah Saliyem (bukan nama samaran) , yang berjuang menafkahi hidupnya sendiri dengan menjual jamu . Kadang pergi jam 11 malam , atau jam 4 pagi , begitu penuturan si tukang jamu Suliyem . Perempuan renta ini , harus berjalan sendiri menuju pasar Rebok (*mungkin salah satu market label terkenal Reebook).
Jalanan yang gelap hanya ditemani obor kecil sebagai teman seperjalanan . Biasanya beliau ditemani dengan suaminya,namun sudah tiada. Hal positif yang dapat diambil, beliau tetap berjuang mencari nafkah meski tua renta,tanpa suami orang yang dicinta, namun masih bisa berbagi dengan orang lain dengan membagikan jamunya .
Melihat kisah embah di atas ,aku teringat dengan sahabat baru kami ,biasa dipanggil Mak Tis . Mak tis merupakan salah satu warga di tempat kami KKN alias Kuliah Kerja Nyata . Masih teringat betapa kesalnya bercampur takut saat kami pertama kali datang ke daerah tempat kami KKN, karena beliau kalau bicara selalu Ninyia (baca:bawel ) sambil membawa Ladiang panjang (baca :parang) .
Namun, hari berganti hari , kami pun terbiasa dengan kedatangan beliau yang sering ganggu keasikan kami di rumah KKN. Selidik-punya-selidik akhirnya emak Tis wanita paruh baya ini terbuka dengan kehidupannya . Beliau ternyata tinggal seorang diri , tanpa ditemani anak,maupun keluarga , karena eh karena mak tis masih perawan Ting Ting . Harusnya gelar Ayu Ting Ting udah pindah ma ini emak ,kan si Ayu udah merit mas bro #sori kagak nyambung.
Maka dari itu setiap kami selesai memasakorang makanan bersama teman2 KKN , mak Tis slalu nimbrung , pengen diajak makan , tapi udah diajak kagak mau mau tuh emak #hus ngelawan orang tua!! .Hobi emak satu ini ,yakni menggembalakan kambing-kambingnya ke padang rumput . KKN kami bertempat di Nagari Kamang Mudiak , Kecamatan Kamang Magek . Lokasi detailnya di Jorong Padang Kunik dekat Pincuran. Ah kerasa nostaGILAnya kalo cerita lagi tentang KKN. Kembali ke Makkk Tis.. Mak tis bukan Emak minta Pitis alias minta duit . Beliau sudah kami anggap sebagai orangtua kami sendiri .
Dengan nasehat,petatah - petitih yang sangat bermakna , walaupun gak pernah menginjak bangku sekolah (*bangku buat duduk cuy) ,dia selalu berpesan agar tetap rajin belajar ,patuh ma orang tua ,dan jangan boros . Apalagi saat kita lagi sibut ma gadget misalnya andro , bisa rewel tuh emak , sempat kesal dengan segala larangannya. Hmm,gimana kabar emak tis skarang ya? Coba kalau dia punya hp , bisa dicalling tiap hari tu.. . Dengan kesederhanaan beliau ,rumah yang seadanya , dapur masih hitam-hitam akibat abu arang pake kompor kayu .
Nah,saat kami berpisah dengan emak karena masa KKN sudah habis, tangis tumpah ruah mengalir deras ,beliau juga agak tidak suka dengan pemberian kami, karena katanya boros ma duit (hadehh emak..lagi2) hiks sedih juga.. sebenarnya kami gak mau juga pulang ,tapi gimana lagi sudah terikat sama Kuliah, Keluarga di rumah,sama mantan(lho??) . Pesan Mak Tis yang paling kuingat agar cepat wisuda , jadilah orang berguna ,jangan Mamatiak-matiak se (baca : main2 handphone). Luv You mak...
Jalanan yang gelap hanya ditemani obor kecil sebagai teman seperjalanan . Biasanya beliau ditemani dengan suaminya,namun sudah tiada. Hal positif yang dapat diambil, beliau tetap berjuang mencari nafkah meski tua renta,tanpa suami orang yang dicinta, namun masih bisa berbagi dengan orang lain dengan membagikan jamunya .
Melihat kisah embah di atas ,aku teringat dengan sahabat baru kami ,biasa dipanggil Mak Tis . Mak tis merupakan salah satu warga di tempat kami KKN alias Kuliah Kerja Nyata . Masih teringat betapa kesalnya bercampur takut saat kami pertama kali datang ke daerah tempat kami KKN, karena beliau kalau bicara selalu Ninyia (baca:bawel ) sambil membawa Ladiang panjang (baca :parang) .
Keindahan lokasi KKN - Padang Kunik
Maka dari itu setiap kami selesai memasak
Lukisan karya seniman Kamang Mudiak
Dengan nasehat,petatah - petitih yang sangat bermakna , walaupun gak pernah menginjak bangku sekolah (*bangku buat duduk cuy) ,dia selalu berpesan agar tetap rajin belajar ,patuh ma orang tua ,dan jangan boros . Apalagi saat kita lagi sibut ma gadget misalnya andro , bisa rewel tuh emak , sempat kesal dengan segala larangannya. Hmm,gimana kabar emak tis skarang ya? Coba kalau dia punya hp , bisa dicalling tiap hari tu.. . Dengan kesederhanaan beliau ,rumah yang seadanya , dapur masih hitam-hitam akibat abu arang pake kompor kayu .
Be-pose di dalam rumah KKN, sayang mak tis gak mw dipoto
aduh itu nama emak gue mikel -_-
BalasHapusjangan2 lo sebenarnya....(jeng jeng)
HapusMak tis, begitu besar jasamuuu... #Halah
BalasHapusEmang waktu KKN banyak banget pengalaman yg di dapat. Kalo gue mah lebih milih deketin anak kepala desa #ehh
boleh juga tu idenya...
Hapusngga ada fotonya mas tis? semoga mak tis ngga kesepian setelah ditinggalin pada mudik #prayformaktis
BalasHapusaaamiin :)
HapusGue makin penasaran sama mak tis, jangan-jangan mahasiswa yang nggak kelar-kelar kuliahnya...
BalasHapusNice post sob.. :)
jiahhh... mgkn ,coba tanya mak tis dulu
HapusMak tis masih perawan ting-ting ya? Hmm bisa kali..... #anjis #apalahgue -_-
BalasHapuswaduh, silakan...monggo..:)
HapusHeheheh bagus narasinya. Calon penulis terkenal ini hehhe
BalasHapusaamiin :)
Hapusmak tis is the best ever emak itu pokoknya hahaha
BalasHapusagree with U..
Hapus